PENGALAMAN TERBAIK ADALAH BERTEMU
DENGAN
ORANG-ORANG HEBAT
oleh: Rika Agustina, S.Pd
(Guru PJOK)
Karya ini sudah dimuat Azkiya Publishing tahun 2021
Ini adalah tentang aku dan cerita-cerita lama yang
sudah terpendam –mungkin juga tentang cerita baru yang ingin berlabuh. Tepat
pada tanggal 19 Agustus 1996 lahirlah seorang putri pertama dari pasangan Iding
Turhadi dan Ukin Sukinah yang dinamai Rika Agustina. "Ia, itulah aku"
dilahirkan ketika orang-orang masih terlelap. Aku anak pertama dari tiga
bersaudara, inilah ujianku untuk menjadi panutan bagi adik-adik perempuan ku
Salsabila Rahamdani dan Sakina Azalea Az Zahra. Dari lubuk hatiku yang paling
dalam aku sangat berterima kasih kepada kedua orang tuaku yang telah
membesarkanku sampai seperti ini. Tak luput dari setiap perbuatan ku kepada
kalian aku meminta maaf sebesar-besarnya
apabila ada yang tidak mengenakan untuk kalian "Pak Mah". Dan Terima
kasih juga untuk keluarga yang selalu mendukung dan mendo'akanku.
Setelah hari itu aku mencari tempat pekerjaan untuk
menerapkan ilmu-ilmu yang telah aku pelajari selama 4 tahun itu. Awal mula di
daerah sekitar tempat tinggalku di kecamatan Cidahu aku mencari Instansi atau
sekolah, tetapi tak ada satupun sekolah yang menerima guru olahraga perempuan.
Semangat terus ku kobarkan dalam raga ini, ku buktikan bahwasanya perempuan pun
bisa melakukan pekerjaan yang di dasari oleh kaum adam. Dihari ketiga setelah
wisuda, aku mendapatkan sebuah harapan. Sahabatku sekaligus sodaraku yang telah
ku anggap kaka, Regina Aghnia Ghaissani memberikan sebuah peluang pekerjaan
sesuai profesiku di kawasan daerah kecamatan Ciawigebang tempatnya Di Sekolah
Dasar sebagai guru olahraga. Di SD Negeri 1 Ciputat sedang membutuhkan seorang
guru olahraga perempuan dan juga untuk memperkuat tim bola voli PGRI cabang
Ciawigebang. Kebetulan pada saat itu sedang dilaksanakan HUT PGRI namun
keberuntungan tidak berpihak kepada tim bola voli cabang ciawigebang. Di SD Negeri 1 Ciputat aku mengirimkan surat
lamaran pekerjaan yang mana sebelumnya Regina Aghnia Ghaissani yang menjadi
guru di sekolah tersebut tetapi ada satu hal yang beliau harus melepaskan
posisi guru disekolah itu. Inilah awal dari sebuah pengabdianku atas gelar yang
tersemat didalam ragaku ini bukan hanya seuntai nama, SD Negeri 1 Ciputat lah
aku berlabuh.
Ketika aku sudah menjalani serangkaian kegiatan di
sekolah, banyak sekali hal-hal yang baru aku temukan. Mulai dari culture
sekolah, kepribadian masing-masing anak, dan masih banyak lagi. Aku mengajar
mulai dari kelas 1-6, selama pembelajaran dilaksanakan aku memaksimalkan agar
proses kegiatan olahraga berjalan dengan efektif dan efisien. Dari setiap
karakter anak yang berbeda-beda, aku belajar cara untuk mendidik dan memberikan
pembelajaran dengan cara pendekatan. Pendekatan itulah aku harus bisa memposisikan
dari berbagai sudut padang anak-anak. Intinya aku memberikan kenyamanan
terlebih dahulu agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Ada satu kegiatan disekolah waktu itu ada perlombaan
LKBB tingkat kabupaten untuk tingkat sekolah dasar. Sekolahku maju untuk
mendaftarkan ajang perlombaan tersebut. Pada saat proses latihan anak-anak
untuk perlombaan ini, kami para rekan guru diadakan piket untuk mengawasi
anak-anak. Selama melaksanakan piket banyak waktu tersita karena harus pulang
sore. Tetapi aku merasa ini adalah hal yang bagus untuk melatih tanggung jawab
karena seorang guru diharuskan mempunyai tanggung jawab yang penuh ketika mencerdaskan
anak bangsa. Dan dari itu semua SD Negeri 1 Ciputat mendapatkan juara ke dua
lomba LKBB dan Juara ke satu Danton LKBB TK Kabupaten.
Kurang lebih lima bulan aku sekolah, Dunia sedang
dilanda musibah dengan muncul virus yang mematikan yaitu virus corona atau Covid19.
Hal ini berdampak buruk dari berbau bidang salah satunya dalam bidang
pendidikan. Pendidikan saat itu harus diberhentikan secara dadakan, karena
dengan memutuskan mata rantai covid19 ini untuk tidak berkomunikasi secara
langsung. Proses pembelajaran saat itu dilaksanakan secara daring dengan
kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum darurat. Ini adalah tantangan terbesar
bagiku, kenapa? Aku yang belum mempunyai banyak pengalaman ditekankan untuk
jadi guru yang bijak dalam menghadapi
situasi dan kondisi yang tidak baik. Banyak sekali ujian selama proses
pembelajaran daring berlangsung. Atas kebaikan dan kerjasamanya kepala sekolah dengan rekan
guru-guru alhamdulillah proses pembelajaran bisa dikatakan berjalan dengan baik
meskipun banyak sekali rintangan yang harus dilalui. Jatuh bangun kita bersama
menyelesaikan suatu masalah itulah simbolis yang saya sematkan dengan SD negeri
1 ciputat.
Pada saat bulan juni 2020 saya mendapatkan kabar baik
dari Kepala sekolah. Saya didaftarkan dan diusahakan untuk mendapatkan SK THL.
Selama proses pengerjaan itu, banyak sekali ujian yang harus aku lalui mulai
dari administrasi dan lain sebagainya. Berkat dorongan dan bantuan dari kepala
sekolah dan untaian doa yang selalu terucap dari keluarga, alhamdulillah proses
mendapatkan SK THL berjalan dengan baik. Bulan Januari 2021 SK THL turun, itu
yang membuat ku tak lelah untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT..
Selama drama panjang yang telah diciptakan oleh virus
covid19 dua tahun lamanya proses pembelajaran dilakukan secara PPDB atau daring mulai berangsur membaik artinya proses
pembelajaran telah siap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan luring atau
tatap muka. Hal ini membuatku senang karena aku merasa lebih dekat dengan
anak-anak untuk berinteraksi langsung ketimbang via online.
Bulan Oktober 2021 aku mendaptkan informasi mengenai
bola voli. Aku disarankan untuk mengikuti seleksi tim bola voli PGRI Kabupaten
Kuningan. Hal yang sangat menggembirakan bagiku, aku maju dalam hal ini
tentunya untuk mewakili pemain dari kecamatan Ciawigebang. Alhamdulillah aku
terpilih dan saat ini sedang berlangsung latihan untuk tim bola voli PGRI
Kabupaten Kuningan.
Kegiatan demi kegiatan yang aku jalani menberikan
pengalaman yang tak akan pernah kulupakan. Setetes keringat selalu aku ingat
dan di hargai karena ini adalah perjuangan ku dan pengabdian ku sebagai guru.
Dirasa hidupku sudah lengkap, saat itu pula aku merasakan jatuh ketika
mengalami sebuah kegagalan dalam menjalin hubungan, seperti yang diceritakan di
atas aku dengan pasangan ku mengalami retaknya komitmen yang sedang dijalani
dengannya. Pada saat itu pula dukungan dan doa dari semua orang terutama kedua orang
tua aku menjadi sosok yang lebih tegar.
Dari setiap tulisan yang aku tulis, banyak sekali
hikmah yang dapat saya ambil. Aku yang tak pandai merangkai kata, mengungkapkan
isi hati ini mengucapkan banyak-banyak Terima kasih kepada keluarga, sahabat,
sodara seperjuangan terutama kepala sekolah beserta rekan guru SD Negeri 1
Ciputat yang telah ikut andil dengan perjuanganku. Pengalaman yang kudapatkan
ini tak akan aku lupakan wajah wajah kalian ketika mendidik ku seperti saat
ini. Dari lubuk hati yang paling dalam aku sangat menyanyangi kalian, disanalah
aku berkarier. Tak terbesit dari pikiran ku untuk berpaling dari SD Negeri 1
ciputat kecuali garis Tuhan lah yang akan merubah. Aku teringat kata kata
pepatah, "Semakin aku mengungkapkan rasa terima kasih atas apa yang aku
miliki, semakin besar pula kemungkinan aku akan memiliki lebih banyak lagi
untuk mengungkapkan rasa terima kasih."
Terima kasih atas perhatiannya...
Nama |
: |
Rika Agustina, S.Pd |
TTL |
: |
Kuningan, 19 Agustus 1996 |
Alamat |
: |
Desa Cieurih, Kec. Cidahu |
Unit Kerja |
: |
SDN 1 Ciputat, Guru PJOK |